BeritaPrabumulih

Alami Luka Bakar, Ini Penjelasan Korban Ledakan Pipa PHRZ 4 di Gunung Kemala

10
×

Alami Luka Bakar, Ini Penjelasan Korban Ledakan Pipa PHRZ 4 di Gunung Kemala

Sebarkan artikel ini

PRABUMULIH, RETORIKANEWS – Kasus pipa milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 (PHRZ) Prabumulih Field yang membunuh puluhan hewan ternak milik Mat Runi atau sering disapa Wak Reman, warga Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, masih menyisahkan luka.

Jailani, petani karet sekaligus peternak kambing dan sapi milik Wak Reman itu, mengalami luka bakar yang cukup serius saat kejadian.

Dari keterangan Wak Reman ketika dikunjungi dikediamannya, ledakan besar seperti bom terjadi sekira pukul 02.30 dini hari, saat itu warga disekitar lokasi RIG yang tak jauh dari lokasi kejadian, mengira hanya pembuangan gas biasa oleh pekerja PT Pertamina.

Saat dilihat secara dekat, ternyata ledakan itu berasal dari pipa berbahan fiber yang mengalirkan minyak mentah dari Stasiun Pengumpul (SP3) Gunung Kemala.

Cerita Wak Reman, penguni pondok berupaya keluar dari kepungan api setelah beberapa menit dari kejadian, dan malam naas itu mengakibatkan sebagian tubuhnya melepuh.

“Kami jerit manggil Jailani sambil memadamkan api yang sempat membaka kebun karet” ceritanya kepada media ini.
Lanjut Wak Reman, sautan Jailani dari semak-semak terdengar, dan saat dilihat tubuhnya gemetar dengan kondisi tubuh terbakar.

“Toloong!! Wak aku mutung (terbakar)” sebutnya menirukan suara korban.
Sementara, dari pihak PT Pertamina PHZ4 saat dikonfirmasi terkait kondisi korban, saling lempar seolah tak ingin memberikan jawaban atas konfirmasi wartawan.

“Coba tanya timnya” balas Erwin Hendra Putra Comrel And COD Officer PHR Zona 4 seraya memberikan beberapa pilihan kontak telepon selular tim yang menangani kasus ledakan pipa tersebut.

“Saat ini kondisi korban sudah berangsur membaik,” sebut salah satu narasumber dari PHZ4 yang namanya tidak mau disebutkan.

Untuk informasi, kondisi luka bakar dialami korban sekitar 15%, dan telah dirawat secara intensif di RS Pertamina Prabumulih dengan pengawalan keamanan yang ketat.

“Kami sempat besuk kemarin, dijago ketat nian oleh Security, foto bae lagi dak boleh,” ujar salah satu keluarga korban.