Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Sumatera Selatan, dinamika politik semakin menghangat. Partai politik, para calon kepala daerah, dan tim pemenangan semakin aktif menyusun strategi untuk meraih kemenangan. Meski begitu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, memastikan bahwa situasi keamanan tetap terkendali dan kondusif berkat langkah-langkah antisipatif dari aparat keamanan dan penyelenggara.
Kapolda mengungkapkan bahwa seluruh tahapan Pilkada, mulai dari distribusi logistik hingga kampanye dan debat kandidat, mendapatkan pengawalan ketat dari personel keamanan. “Seluruh tahapan mendapat pengawalan ketat untuk menjamin kelancaran pelaksanaannya. Sejauh ini, tidak ada konflik yang berarti,” ujar Kapolda.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan ini juga menyampaikan bahwa strategi khusus telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi konflik. “Konflik yang timbul bisa saja disebabkan oleh pihak-pihak tertentu. Kami sudah memerintahkan pendekatan persuasif terhadap kelompok yang bertikai. Jika pendekatan ini tidak efektif, tindakan tegas akan diambil terhadap aktor intelektualnya,” tegasnya.
Polda Sumsel juga meningkatkan pemantauan terhadap isu-isu di masyarakat dan media sosial. Setiap bulan, mereka melakukan evaluasi terhadap Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) sebagai upaya mitigasi terhadap potensi konflik. Berdasarkan data Mabes Polri, Provinsi Sumsel berada di peringkat kedelapan dalam daftar wilayah rawan Pilkada, namun Kapolda menekankan bahwa indeks ini adalah alat pemantauan untuk meminimalkan konflik.