Berita

Wapres : Jihad Bukan Teror, Teror Bukanlah Jihad

19
×

Wapres : Jihad Bukan Teror, Teror Bukanlah Jihad

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa jihad bukanlah teror dan teror bukanlah jihad. Ma’ruf menekankan terorisme adalah tindakan yang tidak dibenarkan agama.

 

“Saya ingin mengingatkan bahwa jihad bukan teror dan teror bukanlah jihad. Jihad memiliki aturan dan ketentuan, sedangkan terorisme adalah tindakan yang menimbulkan ketakutan dan kekacauan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh agama,” kata Ma’ruf dalam pengarahannya pada acara penganugerahan penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE Awards) yang disiarkan YouTube Wapres RI.

 

Ma’ruf mengatakan teror harus dilawan. Karena itu, dia meminta semua pihak terkait meningkatkan kewaspadaan.

 

“Untuk itu, segala upaya yang kita lakukan dalam kerangka RAN PE adalah bentuk amar ma’ruf nahi munkar, teror adalah kemungkaran yang harus kita lawan dengan terus peningkatan kewaspadaan dan penguatan di berbagai lini,” tutur dia.

 

 

Ma’ruf kemudian mengingatkan 4 pesan dalam RAN PE Awards itu. Pertama, Ma’ruf meminta agar kolaborasi di semua pihak ditingkatkan.

 

“Saya ingin menyampaikan beberapa pesan, pertama perkuat kolaborasi multi pihak untuk memperkuat upaya penguatan RAN PE 2025-1029. Hapus sekat-sekat birokrasi yang kaku dan bersama-sama menjaga stabilitas keamanan nasional dari ancaman pihak yang berusaha memecah belah kerukunan, kesatuan dan kesatuan bangsa,” tutur dia.

 

Kedua, Ma’ruf meminta pelaksanaan RAN PE berfokus pada pelaksanaan program kegiatan yang berdampak langsung dan nyata di masyarakat. Dia meminta agar menggandeng pesantren dan organisasi masyarakat sipil yang terjun langsung ke tingkat lokal.

 

“Tiga, tingkatkan peran aktif perempuan dan perlindungan anak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme,” tutur dia.

 

Terakhir, Ma’ruf meminta peran aktif pemerintah daerah dalam mencegah dan menanggulangi aksi ekstremisme yang mengarah pada terorisme. Menurutnya, pemerintah daerah memahami kondisi dan situasi setempat.

 

“Empat dukung pemerintah daerah, berperan lebih aktif dalam melaksanakan aksi RAN PE. Pemerintah daerah memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi sosial, budaya, dan dinamika lokal sehingga keterlibatan daerah penting untuk mendapatkan respons yang lebih cepat dan tepat terhadap ancaman terorisme,” pungkasnya.