BeritaMuar EnimPeristiwa

Empat Hari Menghilang Seorang Pria di Gelumbang Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa

15
×

Empat Hari Menghilang Seorang Pria di Gelumbang Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa

Sebarkan artikel ini

MUARA ENIM, RETORIKANEWS — Sudah empat hari menghilang, Seorang pria ditemukan sudah tidak bernyawa. Membuat warga Desa Payabakal Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumsel, geger, Selasa (15/10).

Pria tersebut bernama Samidi Bin Harisun (71) ditemukan meninggal dunia dan sudah membusuk di tergeletak di dapur. Diduga ia sudah meninggal empat hari sebelum ditemukan tetangga dan warga.

Petugas Polsek Gelumbang dan Puskesmas Gelumbang kemudian mengevakuasi jenazah korban langsung ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi.

Kapolsek Gelumbang Iptu S.Z Graciano Lahama STr.K mengungkapkan, korban diduga sudah meninggal lebih kurang sekitar tiga atau empat hari dan korban diduga tewas karena dibunuh dan sekarang lagi dalam penyelidikan motif dan pelaku pembunuhannya.

Kapolsek Gelumbang Iptu S.Z Graciano Lahama STr.K juga menjelaskan Bermula dari tetangga yang tidak jauh rumahnya dari korban, kaget mencium bau tidak sedap dari rumah korban. Lalu bersama keluarga dan masyarakat setempat serta pemerintah Desa membuka rumah korban, Saat dibuka kondisi jenazah sudah membusuk tergeletak di dapur rumahnya.

Sambung Kapolsek Gelumbang, setelah diolah TKP diduga korban tewas karena penganiayaan dan sekarang masih dalam penyelidikan, sedangkan korban dengan persetujuan pihak keluarga kita bawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi.

“Kita tunggu hasil autopsi jenazah korban, dan pelaku pembunuhan sedang dalam penyelidikan,” ujar Iptu S.Z Graciano Lahama STr.K.

Ditempat yang sama,
Edy Yanto SH Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim sekaligus keluarga dari almarhum meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Saya berharap Kapolsek Gelumbang beserta jajaran bergerak cepat untuk menuntaskan kasus ini, Segera temukan pelaku pembunuh keluarga kami. Dan tegakkan hukum seadil – adilnya,”harapnya.