Blog

Prabowo Subianto Inginkan Politik Rukun & Gotong Royong Seperti Ajaran Bung Karno

10
×

Prabowo Subianto Inginkan Politik Rukun & Gotong Royong Seperti Ajaran Bung Karno

Sebarkan artikel ini

Untuk pertama kalinya, Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik sebagai Presiden ke-8 RI. Di hadapan sidang MPR/DPR dan para tamu undangan yang berasal dari tokoh-tokoh penting di dalam dan luar negeri, Prabowo menegaskan sikap politik yang akan diterapkan 5 tahun kepemimpinannya ke depan. Prabowo ingin menerapkan politik rukun sesuai ajaran Presiden ke-1 RI Soekarno.

Kemarin pagi, Minggu, 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pelantikan digelar dalam sidang paripurna MPR yang dimulai pada pukul 10.00 WIB.

 

Pelantikan berlangsung meriah dan juga bersejarah karena banyak tokoh hadir, baik dari dalam negeri maupun negara-negara sahabat. Total ada 33 pimpinan negara yang hadir. Di antaranya dari Amerika Serikat, Rusia, Jerman, China, serta negara-negara ASEAN. Hadir juga perwakilan dari Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania. Setelah itu ada dari Britania Raya, India, Jepang, Italia, Kanada, dan Prancis.

 

Dari dalam negeri, sejumlah tokoh penting juga datang. Mulai dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono, Ibu Sinta Nuriyah Wahid, Soraya Hamzah Haz, pimpinan partai politik, Panglima TNI, Kapolri, hingga Kepala Lembaga Negara.

 

Presiden ke-7 Jokowi bersama Ibu Iriana dan Wapres ke-13 Kiai Ma’ruf Amin bersama Ibu Wurry Estu hadir dalam acara tersebut. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang memasuki purna tugas itu, hadir 15 menit sebelum sidang paripurna MPR dibuka.

 

Sementara “sang penganten”, Prabowo dan Gibran, hadir lebih dulu dari Jokowi dan Ma’ruf Amin. Prabowo dan Gibran, tidak bersamaan datang ke Gedung MPR. Gibran datang lebih dulu, sekitar pukul 08.39 WIB. Sementara Prabowo tiba di lokasi pukul 09.08 WIB. Keduanya disambut Ketua MPR Ahmad Muzani, dan seluruh wakil ketua MPR.

 

Prabowo hadir mengenakan baju adat Betawi Bangsawan Ujung Serong dan peci hitam. Prabowo datang ditemani anak semata wayangnya Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Hadiprasetyo, dengan menggunakan pakaian setelan jas berwarna hitam.

 

Saat memasuki Gedung MPR/DPR, Prabowo tidak langsung menuju ruang tunggu VVIP, melainkan berdiri di pintu utama Gedung Kura-Kura. Ia menyambut satu per satu tamu negara. Terdiri dari 23 kepala negara atau wakil kepala negara, 1 mantan presiden, dan 11 utusan khusus. Semuanya disambut dengan hangat oleh Prabowo.

 

Bahkan, saat Jokowi bersama Iriana dan Ma’ruf Amin bersama Wury Estu tiba, Prabowo menyambut sendiri. Ia jan terlihat di belakang Jokowi, meski akhirnya diminta berjalan berdampingan memasuki Gedung Nusantara I.

 

Tak berapa lama, Jokowi yang bersebelahan dengan Prabowo, serta Ma’ruf Amin yang bersebelahan dengan Gibran, memasuki ruang sidang paripurna. Jokowi-Prabowo duduk di sebelah kanan pimpinan sidang. Sedangkan Ma’ruf dan Gibran duduk di bagian sebelah kiri pimpinan sidang.

 

Di akhir pidatonya, Prabowo lantas menyinggung gaya politik Bung Karno yang merangkul semua kalangan. Prabowo mengajak semua pihak untuk hentikan dendam dan hilangkan kebencian. Indonesia juga harus memiliki peranan dalam menjalan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Serta mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

 

“Bangun kerukunan, bangun gotong royong itu kepribadian bangsa Indonesia. Itu ajaran Bung Karno,” pungkasnya.